Apa sih itu Resistor? Pentingkah? Untuk orang yang biasanya berkutik di dunia elektronika misalnya tukang service TV, pelayan toko elektronika, dan yang lainnya, mereka semua pasti mengetahui apa itu resistor, fungsi resistor, dan tentunya kegunaan dari resistor itu untuk apa atau diapakan. Untuk orang yang tidak kenal dengan dunia elektronika atau baru belajar memulai kehidupan di dunia elektroniaka mungkin belum tahu apa itu resistor. Mungkin kamu sudah pernah melihat resistor tanpa atau dengan sengaja, nah loh ko begitu. Kamu pernah buka remot TV Atau TV-nya? Pernah Melihat isi dari komputer? atau alat elektronik yang pernah kamu pebaiki. Dalam alat-alat elektronika tersebut biasanya terdapat banyak komponen resistor. Tanpa disengaja kamu sudah melihat resistor tetapi kamu belum tahu kalau itu adalah resistor. Supaya kamu tahu apa itu resistor. Berikut ini penjelasan tentang Resistor beserta fungsi dan jenis-jenisnya :
1. Pengertian Resistor
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang biasa terdapat di berbagai alat-alat elektronika, seperti Televisi, Komputer, Dll. Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat pasif yaitu tidak mempunyai kemampuan untuk menguatkan dan mengarahkan aliran arus listrik di dalam rangkaian elektronik. Resistor mempunyai ciri fisik yaitu memiliki 2 kaki, dan terdapat gelang-gelang berwarna yang melingkari badan komponen. Resistor terbuat dari bahan isolator yang didalamnya terdapat nilai seseuai nilai hambatan yang dibutuhkan. Resistor didesain dengan dua kutub yang berguna dalam menahan arus listrik jika dialiri oleh tegangan listrik diantara kedua kutubnya. Biasanya resistor juga di sebut Hambatan, resistan, atau tahanan. Resistor dapat disingkat dengan huruf “R”, dan memiliki satuan “Ohm”. Kata Ohm sendiri diambil dari nama penemunya yakni Georg Simon Ohm yang merupakan seorang fisikawan hebat asal Jerman.
Adapun Simbol Resistor, yaitu seperti ini :
2. Fungsi Resistor
Fungsi resistor yang biasa dan banyak diketahui adalah sebagai Penghambat arus atau untuk membatasi arus listrik yang mengalir dalam rangkaian elektronika. Disamping itu resistor memiliki beberapa fungsi lain, yaitu :
· Membagi arus
· Membatasi atau mengatur arus dalam suatu rangkaian
· Menurunkan tegangan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.
· Membagi tegangan.
· Membantu dalam membangkitkan frekuensi yang tinggi dan rendah dengan menggunakan bantuan kondensator dan transistor.
3. Jenis Resistor
Jenis dan bentuk dari resistor yang beredar di pasaran saat ini bermacam-macam, namun yang lazim ditemui dari bentuk resistor ini adalah bentuk tabung yang memiliki dua kaki diantara kedua ujungnya. Pada badan resistor terdapat warna-warna yang menunjukan nilai resistansi dari resistor tersebut. Ada beberapa jenis resistor, banyak resistor yang memiliki bentuk, kegunaan, dan karakteristik yang berbeda. Jenis resistor ini dapat di klasifikasikan dari segi bahan yang digunakan dan jenis resistor yang berdasarkan nilai dari resistansinya. Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis resistor :
A. Berdasarkan jenis dan bahannya
Jenis resistor ini dapat kita klasifikasikan berdasarkan jenis dan bahannya, maksudnya adalah bahan yang digunakan untuk membuat resistor tersebut, ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat resistor yaitu seperti metal film, oksida logam, dan sebagainya. Berikut ini jenis resistor berdasarkan jenis dan bahannya :
1) Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Seperti namanya yaitu Resistor kawat atau wirewound resistor. Resistor ini merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi atau hambatan resistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor kawat ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar. Untuk resistor kawat ini jarang ditemukan dipasaran, dan tidak banyak dipakai di alat-alat elektronika.
2) Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan karena resistor ini banyak digunakan diberbagai alat-alat elektronik. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
3) Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
B. Berdasarkan Nilai Resistansinya
Jenis resistor berdasarkan nilai resistansinya terbagi atas dua jenis yakni resistor yang nilai hambatannya tetap alias tidak bisa berubah-ubah (Fixed Resistor), dan resistor variabel yang nilai hambatannya bisa berubah-ubah (variable resistor). Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis resistor yang diklasifikasikan berdasarkan Nilai Resistansinya :
1) Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah Resistor carbon, Metal film, dan Oksida logam.
2) Resistor Variable
Resistor variabel adalah jenis resistor yang nilai hambatannya atau resistensinya dapat berubah. Ada beberapa macam resistor yang tergolong jenis resistor variabel diantaranya adalah potensiometer, rheostat, dan juga preset resistor alias tripot. Biasanya nilai resistansi dari resistor tersebut dapat diatur secara manual.
a) Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
b) Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
c) Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
3) Thermal Resistor (Thermistor)
Thermal resistor atau thermistor sebenarnya termasuk resistor variabel karena nilai resistansinya dapat berubah-ubah. Namun pada thermistor ini, nilai resistansi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Resistor jenis ini terbagi menjadi dua macam, yakni NTC (Negative Temperature Coefficient), serta Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
4) Light Dependent Resistor (LDR)
Hampir sama seperti thermistor, Light Dependent Resistor atau yang juga biasa disebut dengan LDR ini adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Bentuk dari komponen LDR sendiri sangat bervariasi, ada yang kecil dan ada juga yang besar. LDR ini dipergunakan sebagai sensor cahaya, dan biasa dipakai orang untuk menyala matikan lampu rumah secara otomatis.
Dalam suatu rangkaian elektronik diperlukan resistor dengan spesifikasi tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar. Resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi tegangan. Komponen resistor sering juga ditemukan pada peralatan seperti radio dan amplifier. Biasanya, resistor digunakan sebagai pengatur volume atau nada yang menggunakan tombol yang dapat diputar. Tombol tersebut adalah resistor yang dapat diubah-ubah nilainya. Perubahan resistansi akan mengubah besar arus yang menggerakkan membran speaker. Semakin besar nilai hambatan pada resistor dalam satuan ohm, semakin kecil besar arus yang melewatinya.
Sekian Penjelasan dan uraian tentang resistor dari saya. Nah Sekarang kamu tahu kan apa itu resistor, fungsi dari resistor, jenis resistor, dan tentunya keguunaan resistor itu untuk apa. Mungkin ada beberapa informasi yang kamu tidak mengerti atau sulit dipahami. Kamu bisa mencari referensi lainnya tentang resistor, mungkin saja artikel yang saya buat ini kurang lengkap. Saya harap artikel yang saya buat yaitu tentang Resistor ini dapat memberikan anda sedikit gambaran tentang resistor, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah bersedia membaca.
1. Pengertian Resistor
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang biasa terdapat di berbagai alat-alat elektronika, seperti Televisi, Komputer, Dll. Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat pasif yaitu tidak mempunyai kemampuan untuk menguatkan dan mengarahkan aliran arus listrik di dalam rangkaian elektronik. Resistor mempunyai ciri fisik yaitu memiliki 2 kaki, dan terdapat gelang-gelang berwarna yang melingkari badan komponen. Resistor terbuat dari bahan isolator yang didalamnya terdapat nilai seseuai nilai hambatan yang dibutuhkan. Resistor didesain dengan dua kutub yang berguna dalam menahan arus listrik jika dialiri oleh tegangan listrik diantara kedua kutubnya. Biasanya resistor juga di sebut Hambatan, resistan, atau tahanan. Resistor dapat disingkat dengan huruf “R”, dan memiliki satuan “Ohm”. Kata Ohm sendiri diambil dari nama penemunya yakni Georg Simon Ohm yang merupakan seorang fisikawan hebat asal Jerman.
Adapun Simbol Resistor, yaitu seperti ini :
2. Fungsi Resistor
Fungsi resistor yang biasa dan banyak diketahui adalah sebagai Penghambat arus atau untuk membatasi arus listrik yang mengalir dalam rangkaian elektronika. Disamping itu resistor memiliki beberapa fungsi lain, yaitu :
· Membagi arus
· Membatasi atau mengatur arus dalam suatu rangkaian
· Menurunkan tegangan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.
· Membagi tegangan.
· Membantu dalam membangkitkan frekuensi yang tinggi dan rendah dengan menggunakan bantuan kondensator dan transistor.
3. Jenis Resistor
Jenis dan bentuk dari resistor yang beredar di pasaran saat ini bermacam-macam, namun yang lazim ditemui dari bentuk resistor ini adalah bentuk tabung yang memiliki dua kaki diantara kedua ujungnya. Pada badan resistor terdapat warna-warna yang menunjukan nilai resistansi dari resistor tersebut. Ada beberapa jenis resistor, banyak resistor yang memiliki bentuk, kegunaan, dan karakteristik yang berbeda. Jenis resistor ini dapat di klasifikasikan dari segi bahan yang digunakan dan jenis resistor yang berdasarkan nilai dari resistansinya. Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis resistor :
A. Berdasarkan jenis dan bahannya
Jenis resistor ini dapat kita klasifikasikan berdasarkan jenis dan bahannya, maksudnya adalah bahan yang digunakan untuk membuat resistor tersebut, ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat resistor yaitu seperti metal film, oksida logam, dan sebagainya. Berikut ini jenis resistor berdasarkan jenis dan bahannya :
1) Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Seperti namanya yaitu Resistor kawat atau wirewound resistor. Resistor ini merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi atau hambatan resistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor kawat ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar. Untuk resistor kawat ini jarang ditemukan dipasaran, dan tidak banyak dipakai di alat-alat elektronika.
2) Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan karena resistor ini banyak digunakan diberbagai alat-alat elektronik. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
3) Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
B. Berdasarkan Nilai Resistansinya
Jenis resistor berdasarkan nilai resistansinya terbagi atas dua jenis yakni resistor yang nilai hambatannya tetap alias tidak bisa berubah-ubah (Fixed Resistor), dan resistor variabel yang nilai hambatannya bisa berubah-ubah (variable resistor). Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis resistor yang diklasifikasikan berdasarkan Nilai Resistansinya :
1) Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah Resistor carbon, Metal film, dan Oksida logam.
2) Resistor Variable
Resistor variabel adalah jenis resistor yang nilai hambatannya atau resistensinya dapat berubah. Ada beberapa macam resistor yang tergolong jenis resistor variabel diantaranya adalah potensiometer, rheostat, dan juga preset resistor alias tripot. Biasanya nilai resistansi dari resistor tersebut dapat diatur secara manual.
a) Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
b) Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
c) Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
3) Thermal Resistor (Thermistor)
Thermal resistor atau thermistor sebenarnya termasuk resistor variabel karena nilai resistansinya dapat berubah-ubah. Namun pada thermistor ini, nilai resistansi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Resistor jenis ini terbagi menjadi dua macam, yakni NTC (Negative Temperature Coefficient), serta Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
4) Light Dependent Resistor (LDR)
Hampir sama seperti thermistor, Light Dependent Resistor atau yang juga biasa disebut dengan LDR ini adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Bentuk dari komponen LDR sendiri sangat bervariasi, ada yang kecil dan ada juga yang besar. LDR ini dipergunakan sebagai sensor cahaya, dan biasa dipakai orang untuk menyala matikan lampu rumah secara otomatis.
Dalam suatu rangkaian elektronik diperlukan resistor dengan spesifikasi tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar. Resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi tegangan. Komponen resistor sering juga ditemukan pada peralatan seperti radio dan amplifier. Biasanya, resistor digunakan sebagai pengatur volume atau nada yang menggunakan tombol yang dapat diputar. Tombol tersebut adalah resistor yang dapat diubah-ubah nilainya. Perubahan resistansi akan mengubah besar arus yang menggerakkan membran speaker. Semakin besar nilai hambatan pada resistor dalam satuan ohm, semakin kecil besar arus yang melewatinya.
Sekian Penjelasan dan uraian tentang resistor dari saya. Nah Sekarang kamu tahu kan apa itu resistor, fungsi dari resistor, jenis resistor, dan tentunya keguunaan resistor itu untuk apa. Mungkin ada beberapa informasi yang kamu tidak mengerti atau sulit dipahami. Kamu bisa mencari referensi lainnya tentang resistor, mungkin saja artikel yang saya buat ini kurang lengkap. Saya harap artikel yang saya buat yaitu tentang Resistor ini dapat memberikan anda sedikit gambaran tentang resistor, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah bersedia membaca.
No comments:
Post a Comment