Dalam Kesempatan Kali ini KelasElektro akan memberikan
penjelasan dan jenis-jenis dari komponen elektronika yaitu Induktor. Apa Fungsi
Induktor? Pentingkah? Induktor merupakan komponen elektronika yang biasa juga
disebut sebagai coil, kumparan, dan lilitan. Induktor berupa komponen
eletronika yang memiliki ciri fisik tembaga/kawat yang dililitkan. Induktor
masuk kedalam kategori Komponen Elektronika Pasif, yang dimana tidak mempunyai kemampuan untuk
menguatkan dan mengarahkan aliran arus listrik di dalam rangkaian elektronik.
Mungkin Bisa lihat dibawah ini penjelasan lebih lengkapnya tentang Induktor :
Berikut ini Adalah Simbol dari Induktor :
Berikut ini Adalah Simbol dari Induktor :
1. Induktor
Induktor adalah komponen elektronik pasif yang dapat
menyimpan energi listrik dalam bentuk energi magnetik. Ini menggunakan
konduktor yang dililit ke dalam kumparan. Saat aliran listrik ke kumparan dari
kiri ke kanan, medan magnet akan dihasilkan dalam arah searah jarum jam.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam
rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor
untuk memproses Arus Bolak-Balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa
Resistansi atau Kapasitansi dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena
resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor
dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan
daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam
inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami
nonlinearitas karena penjenuhan.
2. Penggunaan Induktor
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik membentuk transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa
pencatu daya moda sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan
dikuras pada sisa siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan
keluaran. Reaktansi induktif XL ini digunakan bersama
semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga digunakan
dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku
tegangan yang berasal dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus
kesalahan. Dalam bidang ini, indukutor sering disebut dengan reaktor.
3. Jenis-Jenis Induktor
Terdapat banyak jenis-jenis dari Induktor yang ada dipasaran. Jenis Induktor ini dapat dibedakan dengan bahan pembuatannya, dan bentuknya. Berikut ini adalah Jenis inductor beserta penjelasan singkatnya :
a. Variable Inductor
Variable Inductor adalah jenis induktor yang besar kecilnya nilai induktansi dapat diatur sesuai dengan keinginan. Biasanya induktor yang satu ini menggunakan bahan ferit.
b. Torroidal Core Inductor (induktor inti teroid)
Bentuk induktor jenis ini melingkar seperti donat, nilai
induktansi dan faktor Q yang dimilikinya sangat tinggi, induktor ini banyak
digunakan pada rangkaian power dan switching, Televisi.
c. Iron Core Inductor (induktor dengan inti besi)
Sesuai namanya inti pusat induktor ini terbuat dari bahan
besi padat, Besarnya inti besi yang digunakan pada sebuah induktor sangat
bermacam-macam tergantung kebutuhan.
Sayangnya arus eddy dan histerystis yang dihasilkan oleh induktor jenis
ini sangat besar sehingga hanya digunakan untuk aplikasi rendah dengan daya
tinggi seperti pada power supply, inverter dll. dan nilai induktansi yang
tersedia biasanya besar.
d. Air Core Inductor (Induktor dengan inti udara)
Tidak memakai material sebagai intinya pada induktor jenis ini, rangkaian RF banyak menggunakan induktor jenis ini karena tidak ada kerugian energi dan memiliki permeabilitas udara yang sangat rendah. Induktor jenis ini hanya tersedia dengan ukuran nilai induktansi yang kecil.
e. Ferrite Core Inductor (induktor dengan inti ferit)
Inti ferit terbuat dari bahan bubuk keramik yang dipadatkan. Induktor dengan inti ferit ini paling banyak penggunaannya pada rangkaian elektronik terutama pada rangkaian frekuensi tinggi karena memiliki histeristis yang kecil dan arus eddy yang sangat rendah. Induktor yang satu ini banyak dijumpai di rangkaian-rangkaian elektronika yang cukup rumit.
f. Laminated Core Induction (Induktor dengan inti besi laminasi)
inti induktor ini terbuat dari susunan lembaran baja tipis yang terlaminasi. antar lapisan baja tipis ditempelkan secara kuat agar terbentuk inti yang padat, dan dipisahkan oleh lapisan isolasi untuk mengcegah arus eddy. Beberapa jenis logam yang dipakai disambung secara paralel dengan sekat berbahan isolator.
Sekian Penjelasan dan uraian tentang Induktor dari saya.
Nah Sekarang kamu tahu kan apa itu Induktor, fungsi dari Induktor, jenis Induktor,
dan tentunya keguunaan Induktor itu untuk apa. Mungkin ada beberapa informasi
yang kamu tidak mengerti atau sulit dipahami. Kamu bisa mencari referensi
lainnya tentang Induktor, mungkin saja artikel yang saya buat ini kurang
lengkap. Saya harap artikel yang saya buat yaitu tentang Induktor ini dapat
memberikan anda sedikit gambaran tentang Induktor, semoga bermanfaat. Terima
kasih sudah bersedia membaca.
No comments:
Post a Comment