Tuesday, May 16, 2017

Sejarah Berdirinya PT Telkom Indonesia, Tbk. Beserta Visi dan Misi



Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang menyelenggarakan  adalah  pihak  swasta.  Sedangkan  perusahaan  Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut yang mempunyai bentuk badan usaha  Post-en Telegraaflent  dengan  Staats blaad No.52  tahun  1884.  Dan  sejak  tahun  1905  perusahaan  Telekomunikasi  sudah berjumlah  38  peusahaan.  Namun  setelah  itu  pemerintah  Hindia  Belanda mengambil  alih  perusahaan  tersebut  yang  berdasar  kepada  Staatsblaad  tahun 1906.  Dan  sejak  itu  berdirilah   Post,  Telegraf  en  Telefoon  Dients  (PTTDients),dan perusahaan ini ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad  No.419  tahun  1927  tentang  Indonesia   Bedrijven  Weet  (I.B.W  UndangUndang Perusahaan Negara).



Perusahaan  PTT  tesebut  bertahan  sampai  adanya  Peraturan  Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada tahun  1961  menurut  Peraturan  Pemerintah  No.240  bahwa  Perusahaan  Negara dilebur menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam pasal 2 I.B. Namun  pada  tahun  1965  pmemerintah  membagi  perusahaan  Pos  dan Telekomunikasi menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan Giro  (PN.  Pos  dan  Giro)   serta  Perusahaan  Negara  Telekomunikasi  (PN. Telekomunikasi)  yang  sudah  diatur  dalam  Peraturan  Pemerintah  No.30  tahun 1965. Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi Perusahaan Umum (Perum). Dalam  Peraturan  Pemerintah  No.36  tahun  1974  dinyatakan  bahwa  Perum Telekomunikasi  sebagai  penyelenggara  jasa  Telekomunikasi  untuk  umum  baik Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.

Perusahaan  Umum  (PERUM)  Telekomunikasi  merupakan  penyelenggara jasa telekomunikasi  untuk  umum,  bai k  hubungan  telekomunikasi  dalam  negeri maupun  luar  negeri.  Tentang  hubungan  telekomunikasi  luar  negeri  saat itu  juga diselenggarakan  oleh  PT.  Indonesia   Satelite  Corporation  (INDOSAT),  yang masih  berstatus  perusahaan  asing  yakni  dari   American  Cable  and  Radio  Corp yaitu  suatu  perusahaan  yang  didirikan  berdasarkan  peraturan  negara  bagian Delaware, USA. Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli oleh Indonesia dari  American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan Peraturan  Pemerintah  No.  22  tahun  1274  berdasarkan  PP  No.  53  tahun  1980, Perumtel  ditetapkan  sebagai  badan  usaha  yang  berwenang  menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional.

Memasuki  Repelita  V,  pemerintah  merasakan  perlu  percepatan pembangunan Telekomunikasi  sebagai   infrastruktur  yang  diharapkan  dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Berdasarkan PP No. 15 tahUH 1991, maka Perum  dialihkan  menjadi  Perusahaan  Perseroan  (persero).  Mengantisipasi  era globalisasi, seperti diterapkannya perdagangari  bebas baik internasional maupun regional,  maka  PT  Telkom  pada  tahun  1995  melaksanakan  3  program  besar. Program-program  tersebut  adalah  restrukturisasi  internal,  penerapan  KSO  dan persiapan Go Public Internasional (International Public Offering). Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut :

1.  1882  sebuah  badan  usaha  swasta  penyedia  layanan  pos  dan  telegrap
dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
2.  1906  Pemerintah  Kolonial  Belanda  membentuk  sebuah  jawatan  yang mengatur  layanan  pos  dan  telekomunikasi  yang  diberi  nama  Jawatan Pos, Telegrap dan (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3.  1945  Proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  sebagai  negara  merdeka  dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
4.  1961  Status  jawatan  diubah  menjadi  Perusahaan  Negara  Pos  dan Telekomunikasi (PN Postel).
5.  1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos  dan  Giro),  dan  Perusahaan  Negara  Telekomunikasi  (PN Telekomunikasi).
6.  1974  PN  Telekomunikasi  disesuaikan  menjadi  Perusahaan  Umum Telekomunikasi  (Perumtel)   yang  menyelenggarakan  jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
7.  1980  PT  Indonesian  Satellite  Corporation  (Indosat)  didirikan  untuk menyelenggarakan  jasa  telekomunikasi  internasional,  terpisah  dari Perumtel.
8.  1989  Undang-undang  No.  3  tahun  1989  tentang  Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
9.  1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.
10.  1995  Penawaran  Umum  perdana  saham  TELKOM  (Initial  Public Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM  tercatat  dan  diperdagangkan  di  Bursa  Efek  Jakarta  (BEJ), Bursa  Efek  Surabaya  (BES),   New  York  Stock  Exchange  (NYSE)  dan London Stock Exchange  (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa  pencatatan  (Public  Offering  Without  Listing)  di   Tokyo  Stock Exchange.
11.  1996  Kerja  sama  Operasi  (KSO)  mulai  diimplementasikan  pada  1 Januari  1996  di  wilayah  Divisi  Regional  I  Sumatra  dengan  mitra  PT Pramindo  Ikat  Nusantara  (Pramindo);  Divisi  Regional  III  Jawa  Barat dan  Banten-dengan  mitra  PT  Aria  West  International  (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta -  dengan mitra PT Mitra  Global  Telekomunikasi  Indonesia  (MGTI);  Divisi  Regional  VI Kalimantan  dengan  mitra  PT  Dayamitra Telekomunikasi  (Dayamitra); dan  Divisi  Regional  VII  Kawasan  Timur  Indonesia -dengan  mitra  PT Bukaka Singtel.
12.  1999 Undang-undang nomor 36/ 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
13.  2001  KOM  membeli  35%  saham  Telkomsel  dari  PT  Indosat  sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi  industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini,  TELKOM  menguasai  72,72%  saham  Telkomsel.  TELKOM membeli  90,32%  saham  Dayamitra  dan  mengkonsolidasikan  laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
14.  2002  TELKOM  membeli  seluruh  saham  Pramindo  melalui  3  tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual -beli pada tanggal  15  Agustus  2002,  15%  pada  tanggal  30  September  2003  dan sisa  55%  saham  pada  tanggal  31  Desember  2004.  TELKOM  menjual 12,72%  saham  Telkomsel  kepada  Singapore  Telecom,  dan  dengan
demikian  TELKOM  memiliki  65%  saham  Telkomsel.  Sejak  Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
15.  Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan  1  divisi  network.  Divisi  regional  menyelenggarakan  jasa telekomunikasi  di  wilayah  masing  masing  dan  divisi  network menyelenggarakan  jasa  telekomunikasi  jarak  jauh  luar  negeri  melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Daerah regional.PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :

1.  Divisi Regional I, Sumatera.
2.  Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
3.  Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
4.  Divisi Regional III, Jawa Barat.
5.  Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
6.  Divisi Regional V, Jawa Timur.
7.  Divisi Regional VI, Kalimantan.
8.  Divisi  Regional  VII,  Kawasan  timur  Indonesia  (Sulawesi,  Bali, Nusa  Tenggara, Maluku dan Papua).

Masing-masing  divisi  dikelola  oleh  suatu  tim  manajemen  yang  terpisah berdasarkan prinsip desentraiisasi serta bertindak  sebagai pusat investasi (Divisi Regional)  dan  pusat  keuntungan  (Divisi  Network),  serta  divisi  lainnya  yang mempunyai  keuntungan  internal  secara  terpisah.  Divisi-divisi  pendukung  terdiri dari  divisi  pelatihan,  divisi  properti,   divisi  sistem  informasi.  Berdasarkan organisasi  divisional  ini,  maka  kantor  pusat  diubah  menjadi  pusat  biaya. Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih sedikit.

Visi dan Misi PT Telkom Indonesia, Tbk.

Pada  suatu  instansi  baik  swasta  maupun  pemerintahan  pastinya  memiliki suatu  visi  dan  misi  yang  akan  mengarahkan  suatu  instansi  tersebut  agar  tidak keluar  dari  jalur  yang  seharusnya.  Berikut  visi  dan  misi  dari  PT  Telkom Indonesia, Tbk.

Visi PT Telkom Indonesia, Tbk.

Menjadi  perusahaan  yang  unggul  dalam  penyelenggaraan Telecommunication,  Information,  Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.

Misi PT Telkom Indonesia, Tbk.

1.  Menyediakan  layanan  TIME  yang  berkualitas  tinggi   dengan harga yang kompetitif.
2.  Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

No comments:

Post a Comment