Motor? Kendaraan maksudnya? bukan, motor disini adalah mesin penggerak yang biasa digunakan untuk kelistrikan. Ada jenis motor Listril yang harus kamu ketahui, yaitu motor listrik 1 fasa, dan juga motor listrik 3 fasa. Selain itu ada beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor servo, motor stepper, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi disini KelasElektro akan menjelaskan salah satunya saja yaitu Motor 3 Fasa, bagian, dan prinsip kerjanya. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Motor 3 Fasa
Definisi
motor induksi 3 fasa adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai
slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang
paling banyak kita jumpai dalam industri.
2. Bagian-bagian Motor 3 Fasa
Bagian inti
pada motor 3 fasa merupakan elemen terpenting dalam berkerjanya suatu motor.
Adapun bagian-bagian inti motor, yaitu:
a) Stator
Pada dasarnya belitan stator motor induksi
tiga fasa sama dengan belitan motorsinkron. Konstruksi statornya belapis-lapis
dan mempunyai alur untuk melilitkan kumparan.Stator mempunyai tiga buah
kumparan, ujung-ujung belitan kumparan dihubungkan melalui terminal untuk
memudahkan penyambungan dengan sumber tegangan. Masing-masing kumparan stator
mempunyai beberapa buah kutub,jumlah kutub ini menentukan kecepatan motor tersebut. Semakin banyak
jumlah kutubnya maka putaranyang terjadi semakin rendah.
b) Rotor
Motor induksi bila ditinjau dari rotornya
terdiri atas dua tipe, yaitu:
- Rotor Sangkar
Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak
digunakan pada jenis rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang
sederhana. Belitan rotor terdiri atas batang-batang penghantar yang ditempatkan
di dalam alur rotor.Batang penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau
alumunium.Ujung-ujung batang penghantar dihubung singkat oleh cincin penghubung
singkat, sehingga berbentuk sangkar burung. Motor induksi yang menggunakan rotor
ini disebut Motor Induksi Rotor
Sangkar.
Karena batang penghantar rotor yang telah
dihubung singkat, maka tidak dibutuhkan tahanan luar yang dihubungkan seri
dengan rangkaian rotor pada saat awal berputar.Alur-alur rotor biasanya tidak
dihubungkan sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.
- Rotor Lilit
Rotor lilit terdiri atas belitan fasa banyak,
belitan ini dimasukkan ke dalam alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan
belita n stator, tetapi belitan selalu dihubungkan secara bintang. Tiga buah
ujung-ujung belitan dihubungkan ke terminal- terminal sikat/cincin seret yang
terletak pada poros rotor. Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur kecepatan
motor dengan cara mengatur tahanan belitan rotor tersebut. Pada keadaan kerja
normal sikat karbon yang berhubungan dengan cincin seret tadi dihubung
singkat.Motor induksi rotor lilit dikenal dengan sebutan Motor Induksi Slipring
atau Motor Induksi Rotor Lilit.
3. Prinsip
Kerja Motor 3 Fasa
Bila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada
kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan
kecepatan, Ns = 120f/P, Ns = kecepatan sinkron, f = frekuensi sumber, p =
jumlah kutub. Medan putar stator akan memotong konduktor
yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul
tegangan induksi Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesa E2s = 44,4fnØ . Keterangan : E
= tegangan induksi GGL, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks. Karena kumparan rotor merupakan kumparan
rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus (I).
Adanya arus dalam medan magnet akan
menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F
pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan berputar
searah dengan arah medan putar stator. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar
tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan
putar stator (Ns) dengan kecepatan putar rotor (Nr). Perbedaan antara kecepatan Nr dengan Ns
disebut dengan slip (S) yang dinyatakan dengan Persamaan S = Ns-Nr/Ns (100%). Jika Ns=Nr tegangan akan terinduksi dan arus
tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat
dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila Ns>Nr.
Dilihat dari cara kerjanya motor tiga fasa
disebut juga dengan motor tidak sinkron.
4. Keuntungan dan Kerugian Motor 3 Fasa
a) Keuntungan Penggunaan Motor 3 Fasa :
- Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
- Harganya relatif murah dan kehandalan tinggi.
- Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
- Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
b) Kerugian
Penggunaan Motor 3 Fasa :
- Kecepatan tidak mudah dikontrol.
- Power factor rendah pada beban ringan.
- Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal.
No comments:
Post a Comment