Saturday, October 29, 2016

Penjelasan lengkap tentang Transistor, Fungsi dan Jenis-Jenis Transistor

Apa sih itu Transistor? Memangnya untuk apa? Pentingkah? Untuk orang yang biasanya bermain di dunia elektronika misalnya tukang service TV, Pelajar SMK jurusan elektronika (seperti saya), dan yang lainnya, mereka semua pasti mengetahui apa itu transistor, fungsi transistor, dan tentunya kegunaan dari transistor itu untuk apa, dipergunakan dimana. Untuk orang yang tidak mengenal dengan dunia elektronika atau untuk yang baru belajar elektroniaka mungkin belum tahu apa itu transistor. Mungkin kamu sudah pernah melihat transistor tanpa atau dengan sengaja, nah loh ko bisa begitu. Kamu pernah buka atau memperbaaikin remot TV Atau TV-nya? Pernah Melihat isi dari computer, CPU? atau alat elektronik yang pernah kamu pebaiki. Dalam alat-alat elektronika tersebut biasanya terdapat banyak komponen-komponen elektronika salah satunya yaitu transistor. Tanpa disengaja kamu sudah melihat transistor tetapi kamu belum mengetahui kalau yang kamu lihat itu adalah komponen transistor. Supaya kamu tahu apa itu transistor. Daripada kamu penasaran dengan transistor. Berikut ini penjelasan tentang Transistor beserta fungsi dan jenis-jenisnya.


1. Sejarah Transistor

Di pertengahan 1940-an sekelompok ilmuwan yang bekerja di Bell Telephone Labs di Murray Hill, New Jersey, merintis penemuan divais untuk menggantikan teknologi tabung hampa (vacuum tube) saat itu. Tabung hampa menjadi satu-satunya teknologi saat itu untuk menguatkan sinyal atau sebagai saklar dalam elektronika. Masalahnya ialah tabung hampa sangat mahal, mengkonsumsi banyak daya listrik, panas, dan tak-relieable, sehingga perlu perawatan ekstra. Para ilmuwan tersebut (yang berhasil menemukan transistor pada 1947) ialah John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Bardeen (Ph.D. dalam matematika dan fisika dari Princeton University) merupakan spesialis dalam sifat menghantarkan elektron dari semikonduktor. Brattain (Ph.D., ahli dalam struktur atom zat padat pada permukaan dan fisika zat padat). Shockley (Ph.D., pemimpin riset transistor di Bell Labs). 

2. Apa itu Transistor?

Transistor termasuk komponen elektronika yang biasa dipakai dan banyak dijual dipasaran. Transistor biasa dipakai diberbagai alat-alat elektronika seperti Televisi, Radio, Komputer, dan sebagainya. Transistor sangat penting untuk jalannya suatu rangkaian. Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktik mereka pada tahun 1958. Transistor termasuk komponen semi konduktor yang bersifat menghantar dan menahan arus listrik. Transistor merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor). Dengan ketiga elektroda (terminal) tersebut, tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya.

Transistor berasal dari perpaduan dua kata, yakni “transfer” yang artinya pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dengan demikian transistor dapat diartikan sebagai suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu. Bahan dasar pembuatan transistor itu sendiri atara lain Germanium, Silikon, Galium Arsenide. Sedangkan kemasan dari transistor itu sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit). 

Adapun simbol dari transistor yaitu sebagai berikut :


3. Fungsi dan Kegunaan Transistor

Fungsi Transistor yang biasa dan banyak diketahui ialah berfungsi untuk memutuskan dan menyambungkan arus (Saklar), Disamping fungsi tadi, terdapat banyak fungsi transistor lainnya yaitu sebagai berikut :

4. Jenis-Jenis Transistor

Terdapat banyak jenis-jenis transistor yang dijual dipasaran. Jenis-jenis transistor ada beberapa kategori, yaitu seperti berdasarkan polaritasnya, Tipenya, Bahannya, Kemasannya, dan sebagainya. Tetapi disini saya hanya akan menjelaskan jenis-jenis transistor yang masuk dalam kategori Berdasarkan Polaritasnya dan Berdasarkan Tipenya.

A. Berdasarkan Polaritasnya.

Ada 2 jenis transistor yang termasuk kedapalam kategori Berdasarkan Polaritasnya yaitu NPN dan juga PNP. Berikut penjelasannya :

1) Transistor NPN (Negatif-Positif-Negatif)

Transistor NPN atau Negatif-Positif-Negatif, Pada transistor jenis NPN terdapat arah arus aliran yang berbeda dengan transistor jenis PNP, dimana NPN mengalir arus dari kolektor ke emitor. Dan pada NPN, untuk mengalirkan arus tersebut dibutuhkan sambungan ke sumber positif (+) pada kaki basis. Cara kerja NPN adalah ketika tegangan yang mengenai kaki basis, hingga dititik saturasi, maka akan menginduksi arus dari kaki kolektor ke emitor. Dan transistor akan berlogika 1 (aktif). Dan apabila arus yang melalui basis berkurang, maka arus yang mengalir pada kolektor ke emitor akan berkurang, hingga titik cutoff. Penurunan ini sangatlah cepat karena perbandingan penguatan yang terjadi antara basis dan kolektor melebihi 200 kali.

2) Transistor PNP (Positif-Negatif-Positif)

Pada PNP, terjadi hal sebaliknya ketika arus mengalir pada kaki basis, maka transistor berlogika 0 (off). Arus akan mengalir apabila kaki basis diberi sambungan ke ground (-) hal ini akan menginduksi arus pada kaki emitor ke kolektor, hal yang berbeda dengan NPN, yaitu arus mengalir pada kolektor ke emitor. Penggunaan transistor jenis ini mulai jarang digunakan. Dibanding dengan NPN, transistor jenis PNP mulai sulit ditemukan dipasara.

B. Berdasarkan Tipenya

1) Uni Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor atau biasa disingkat UJT adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P. 

2) Field Effect Transistor (FET)

Field Effect Transistor atau FET banyak dipergunakan dan dijual dipasaran. Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya atau yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan. Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor. Jenis FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. 

3) MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah. Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET. Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N. 

Nah, itulah sedikit informasi tentang Transistor yang saya berikan. Sekarang kamu tahu kan apa itu Transistor, fungsi dari transistor, jenis transistor, dan tentunya keguunaan transistor itu untuk apa. Mungkin ada beberapa informasi yang kamu tidak mengerti atau sulit dipahami. Kamu bisa mencari referensi lainnya tentang transistor, mungkin saja artikel yang saya buat ini kurang lengkap. Saya harap artikel yang saya buat yaitu tentang transistor ini dapat memberikan anda sedikit gambaran tentang transistor, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah bersedia membaca.

Labels: ,



Friday, October 28, 2016

Penjelasan lengkap tentang Kapasitor, Fungsi dan Jenis-Jenis Kapasitor

Apa sih itu Kapasitor? Pentingkah? Untuk orang yang biasanya berkutik di dunia elektronika misalnya tukang service TV, pelayan toko elektronika, dan yang lainnya, mereka semua pasti mengetahui apa itu kapasitor, fungsi kapasitor, dan tentunya kegunaan dari kapasitor itu untuk apa atau diapakan. Untuk orang yang tidak kenal dengan dunia elektronika atau baru belajar memulai kehidupan di dunia elektroniaka mungkin belum tahu apa itu kapasitor. Mungkin kamu sudah pernah melihat kapasitor tanpa atau dengan sengaja, nah loh ko begitu. Kamu pernah buka remot TV Atau TV-nya? Pernah Melihat isi dari komputer? atau alat elektronik yang pernah kamu pebaiki. Dalam alat-alat elektronika tersebut biasanya terdapat banyak komponen kapasitor. Tanpa disengaja kamu sudah melihat kapasitor tetapi kamu belum tahu kalau itu adalah kapasitor. Supaya kamu tahu apa itu kapasitor. Berikut ini penjelasan tentang Kapasitor beserta fungsi dan jenis-jenisnya : 


1. Definisi Kapasitor

Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah komponen elektronika yang termasuk kedalam komponen elektronika pasif yaitu tidak mempunyai kemampuan untuk menguatkan dan mengarahkan aliran arus listrik di dalam rangkaian elektronik.

Kapasitor biasanya terbuat dari dua buah lempengan logam yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya adalah ruang hampa udara, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung pelat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.

Berikut Simbol dari Kapasitor :




2. Fungsi Kapasitor 

Setiap komponen elektronika memiliki fungsi tersendiri, demikian pula dengan kapasitor. Fungsi kapasitor yang biasa dan banyak diketahui adalah untuk menyimpan arus listrik secara sementara. Berikut ini adalah fungsi kapasitor yang terdapat dalam sebuah rangkaian/sistem elektronika.
  • Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
  • Sebagai filter/penyaring dalam rangkaian power supply.
  • Sebagai frekuensi dalam rangkaian antena.
  • Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
  • Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
  • Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
  • Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
  • Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkit gelombang AC atau oscilator, dan sebagainya.

3. Jenis-jenis kapasitor 


Terdapat banyak jenis-jenis kapasitor yang dijual dipasaran, kapasitor yang lazim diketahui atau ditemui adalah kapasitor yang berbentuk tabung dengan warna hijau, biru, ataupun hitam. Terdapat garis hitam pada bagian sisi yang berfungsi untuk mengatahui pin-pin kapasitor. Ada beberapa jenis kapasitor yang bias kita klasifikasikan Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, yaitu Kapasitor Nilai Tetap (Fixed Capasitor) dan Kapasitor Variabel (Variable Capasitor). Berikut ini penjelasan jenis-jenis kapasitor berdasarkan nilainya :

A. Kapasitor dengan Nilai Tetap (Fixed Capasitor)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak berubah-ubah. Ada beberapa jenis kapasitor yang termasuk kategori kapasitor dengan nilai tetap, yaitu sebagai berikut :

1) Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

2) Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)

3) Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.

4) Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

5) Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.

6) Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

B. Kapasitor Variable (Variable Capasitor)

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Ada beberapa jenis kapasitor yang termasuk kategori kapasitor variabel, yaitu sebagai berikut :

1) VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

2) Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

Sekian Penjelasan dan uraian tentang kapasitor dari saya. Nah Sekarang kamu tahu kan apa itu kapasitor, fungsi dari kapasitor, jenis kapasitor, dan tentunya keguunaan kapasitor itu untuk apa. Mungkin ada beberapa informasi yang kamu tidak mengerti atau sulit dipahami. Kamu bisa mencari referensi lainnya tentang kapasitor, mungkin saja artikel yang saya buat ini kurang lengkap. Saya harap artikel yang saya buat yaitu tentang Kapasitor ini dapat memberikan anda sedikit gambaran tentang kapasitor, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah bersedia membaca.

Labels: ,



Penjelasan lengkap tentang Resistor, Fungsi dan Jenis-Jenis Resistor

Apa sih itu Resistor? Pentingkah? Untuk orang yang biasanya berkutik di dunia elektronika misalnya tukang service TV, pelayan toko elektronika, dan yang lainnya, mereka semua pasti mengetahui apa itu resistor, fungsi resistor, dan tentunya kegunaan dari resistor itu untuk apa atau diapakan. Untuk orang yang tidak kenal dengan dunia elektronika atau baru belajar memulai kehidupan di dunia elektroniaka mungkin belum tahu apa itu resistor. Mungkin kamu sudah pernah melihat resistor tanpa atau dengan sengaja, nah loh ko begitu. Kamu pernah buka remot TV Atau TV-nya? Pernah Melihat isi dari komputer? atau alat elektronik yang pernah kamu pebaiki. Dalam alat-alat elektronika tersebut biasanya terdapat banyak komponen resistor. Tanpa disengaja kamu sudah melihat resistor tetapi kamu belum tahu kalau itu adalah resistor. Supaya kamu tahu apa itu resistor. Berikut ini penjelasan tentang Resistor beserta fungsi dan jenis-jenisnya :


1. Pengertian Resistor


Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang biasa terdapat di berbagai alat-alat elektronika, seperti Televisi, Komputer, Dll. Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat pasif yaitu tidak mempunyai kemampuan untuk menguatkan dan mengarahkan aliran arus listrik di dalam rangkaian elektronik. Resistor mempunyai ciri fisik yaitu memiliki 2 kaki, dan terdapat gelang-gelang berwarna yang melingkari badan komponen. Resistor terbuat dari bahan isolator yang didalamnya terdapat nilai seseuai nilai hambatan yang dibutuhkan. Resistor didesain dengan dua kutub yang berguna dalam menahan arus listrik jika dialiri oleh tegangan listrik diantara kedua kutubnya. Biasanya resistor juga di sebut Hambatan, resistan, atau tahanan. Resistor dapat disingkat dengan huruf “R”, dan memiliki satuan “Ohm”. Kata Ohm sendiri diambil dari nama penemunya yakni Georg Simon Ohm yang merupakan seorang fisikawan hebat asal Jerman.

Adapun Simbol Resistor, yaitu seperti ini :



2. Fungsi Resistor 

Fungsi resistor yang biasa dan banyak diketahui adalah sebagai Penghambat arus atau untuk membatasi arus listrik yang mengalir dalam rangkaian elektronika. Disamping itu resistor memiliki beberapa fungsi lain, yaitu :

· Membagi arus

· Membatasi atau mengatur arus dalam suatu rangkaian

· Menurunkan tegangan sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.

· Membagi tegangan.

· Membantu dalam membangkitkan frekuensi yang tinggi dan rendah dengan menggunakan bantuan kondensator dan transistor.


3. Jenis Resistor

Jenis dan bentuk dari resistor yang beredar di pasaran saat ini bermacam-macam, namun yang lazim ditemui dari bentuk resistor ini adalah bentuk tabung yang memiliki dua kaki diantara kedua ujungnya. Pada badan resistor terdapat warna-warna yang menunjukan nilai resistansi dari resistor tersebut. Ada beberapa jenis resistor, banyak resistor yang memiliki bentuk, kegunaan, dan karakteristik yang berbeda. Jenis resistor ini dapat di klasifikasikan dari segi bahan yang digunakan dan jenis resistor yang berdasarkan nilai dari resistansinya. Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis resistor :

A. Berdasarkan jenis dan bahannya

Jenis resistor ini dapat kita klasifikasikan berdasarkan jenis dan bahannya, maksudnya adalah bahan yang digunakan untuk membuat resistor tersebut, ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat resistor yaitu seperti metal film, oksida logam, dan sebagainya. Berikut ini jenis resistor berdasarkan jenis dan bahannya :

1) Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Seperti namanya yaitu Resistor kawat atau wirewound resistor. Resistor ini merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi atau hambatan resistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor kawat ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar. Untuk resistor kawat ini jarang ditemukan dipasaran, dan tidak banyak dipakai di alat-alat elektronika.

2) Resistor Arang (Carbon Resistor)

Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan karena resistor ini banyak digunakan diberbagai alat-alat elektronik. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

3) Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.

B. Berdasarkan Nilai Resistansinya

Jenis resistor berdasarkan nilai resistansinya terbagi atas dua jenis yakni resistor yang nilai hambatannya tetap alias tidak bisa berubah-ubah (Fixed Resistor), dan resistor variabel yang nilai hambatannya bisa berubah-ubah (variable resistor). Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis resistor yang diklasifikasikan berdasarkan Nilai Resistansinya :

1) Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah Resistor carbon, Metal film, dan Oksida logam.

2) Resistor Variable

Resistor variabel adalah jenis resistor yang nilai hambatannya atau resistensinya dapat berubah. Ada beberapa macam resistor yang tergolong jenis resistor variabel diantaranya adalah potensiometer, rheostat, dan juga preset resistor alias tripot. Biasanya nilai resistansi dari resistor tersebut dapat diatur secara manual.

a) Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

b) Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

c) Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

3) Thermal Resistor (Thermistor)

Thermal resistor atau thermistor sebenarnya termasuk resistor variabel karena nilai resistansinya dapat berubah-ubah. Namun pada thermistor ini, nilai resistansi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Resistor jenis ini terbagi menjadi dua macam, yakni NTC (Negative Temperature Coefficient), serta Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

4) Light Dependent Resistor (LDR)

Hampir sama seperti thermistor, Light Dependent Resistor atau yang juga biasa disebut dengan LDR ini adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Bentuk dari komponen LDR sendiri sangat bervariasi, ada yang kecil dan ada juga yang besar. LDR ini dipergunakan sebagai sensor cahaya, dan biasa dipakai orang untuk menyala matikan lampu rumah secara otomatis.

Dalam suatu rangkaian elektronik diperlukan resistor dengan spesifikasi tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar. Resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi tegangan. Komponen resistor sering juga ditemukan pada peralatan seperti radio dan amplifier. Biasanya, resistor digunakan sebagai pengatur volume atau nada yang menggunakan tombol yang dapat diputar. Tombol tersebut adalah resistor yang dapat diubah-ubah nilainya. Perubahan resistansi akan mengubah besar arus yang menggerakkan membran speaker. Semakin besar nilai hambatan pada resistor dalam satuan ohm, semakin kecil besar arus yang melewatinya.

Sekian Penjelasan dan uraian tentang resistor dari saya. Nah Sekarang kamu tahu kan apa itu resistor, fungsi dari resistor, jenis resistor, dan tentunya keguunaan resistor itu untuk apa. Mungkin ada beberapa informasi yang kamu tidak mengerti atau sulit dipahami. Kamu bisa mencari referensi lainnya tentang resistor, mungkin saja artikel yang saya buat ini kurang lengkap. Saya harap artikel yang saya buat yaitu tentang Resistor ini dapat memberikan anda sedikit gambaran tentang resistor, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah bersedia membaca.

Labels: ,



Wednesday, October 19, 2016

Penjelasan Komponen Elektronika Aktif dan Pasif Beserta Contohnya

Komponen Aktif? Komponen Pasif? emang apa bedanya, bukankah sama-sama komponen elektronika. Jangan salah komponen elektronika itu terdapat dua jenis yaitu Komponen Elektronika Aktif dan juga Komponen Elektronika Pasif. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan tentunya memiliki karakteristik yang beda. Apa perbedaannya? nah, berikut ini adalah Penjelasan lengkap tentang Komponen Elektronika Aktif dan Pasif Beserta Contohnya.

Komponen elektronika aktif merupakan komponen elektronika yang dalam penggunaannya memerlukan tegangan atau arus listrik. Komponen elektronika aktif ini juga dapat mengubah suatu energi ke energi yang lain. Sedangkan komponen elektronika pasif adalah komponen elektronika yang dalam penggunaanya tidak memerluka tegangan atau arus listrik. Komponen ini tidak dapat mengubah suatu energi ke energi yang lain.


Berikut Ini Contohnya :

# Komponen Elektronika Aktif 

 1. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor. 

2. Dioda

Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang Elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

3. IC (Integrated Circuit)

IC adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan Elektronika. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.

Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia. 


# Komponen Elektronika Pasif

1. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
2. Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

3. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F) 

Kapasitor merupakan suatu komponen pasif yang dibuat untuk mendapatkan kapasitansi tertentu. Kapasitor terbuat dari dua buah pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu lapisan isolator. Selain kemampuan tegangan, beberapa sifat lain yang penting untuk diingat dalam menggunakan kapasitor adalah toleransi, tanggapan frekuensi, factor lesapan,kebocoran,koefisien suhu dan kemantapan. Bahan lain yang digunakan untuk dielektrelit pada kapasitor adalah plastik (polikarbonat, polister, polistiren).
4. Transformator

Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif denhan empat ujung. Sepasang ujung disebut primer dan pasangan ujung yang lain disebut sekunder. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada sekunder, dengan menggunakan fluks magnetic. Ttansformator juga dugunakan unutuk transformasi atau pengubahan impedansi. Transformator digunakan dalam elektronika untuk menurunkan tegangan bolak-balik atu menaikan tegangan bolak-balik pada listril PLN . Transformator seperti ini disebut transformator daya.

Labels:



Apa Itu PLC? Berikut Penjelasan Lengkap Tentang PLC

Kamu tau apa itu PLC? untuk kamu yang sekolah/kuliah nya jurusan elektro, Listrik, dan Teknik tau apa itu PLC. Kenapa bisa begitu, karena PLC ini biasa digunakan atau bisa dibilang Pelajaran pokok bagi jurusan elektro, listrik, Teknik. PLC biasanya digunakan di Rumah-rumah, Sekolah, Perusahaan, dsb. Nah loh! jadi apa itu PLC dan kegunaanya untuk apa. 

Sebelum otomatisasi industri berkembang, proses industri menggunakan mesin- mesin yang dikontrol secara langsung oleh pekerja-pekerja dan melibatkan berbagai komponen mekanik. Sistem kontrol kemudian beralih ke sistem yang menggantikan sebagian atau seluruh tugas operator. Sejumlah elemen mekanik atau listrik dihubungkan membentuk sistem kontrol yang berfungsi permanen (hardwired control). Sistem kontrol hardwired yang umum digunakan di industri antara lain sistem kontrol logika relai, elektronik, pneumatik, hidrolik, dan elektronik analog. 

Kompleksitas sambungan antara elemen pembentuk sistem kontrol sangat tergantung pada kompleksitas proses pada suatu industri. Pada sistem kontrol kompleks, modifikasi sambungan dan konfigurasi elemen maupun “troubleshooting” pada kegagalan sistem kontrol sangat sulit dilakukan. Perkembangan komponen mikroelektronika, terutama yang bersifat dapat diprogram, menghasilkan sistem kontrol elektronik yang sangat fleksibel (programmable control). Sistem kontrol programmable yang pertama sekali digunakan sebagai pengganti sistem kontrol berbasis logika relai adalah Programmable Logic Controller (PLC).


# Definisi PLC ( Programmable Logic Controllers )

 1. Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah

PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog . 

2. Definisi Programmable Logic Controller menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA)

PLC didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol. 

3. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
  1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 
  2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
  3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
# Kegunaan dan Cara Kerja PLC

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.

Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. 


# Fungsi PLC Secara Umum

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus.

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

1. Sekuensial Control

PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant

PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

Labels:



Aplikasi Pemrograman yang Biasa dipakai di SMK

Sedikit pengetahuan tentang Aplikasi. Aplikasi adalah adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.


Disini saya akan memberitahu Apa saja aplikasi pemrograman yang biasa dipakai oleh anak SMK :

1. Visual Basic

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari

pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Toolyaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP)


2. Borland Delphi

Delphi adalah salah satu bahasa pemrogramanberbasis visual yang digunakan untuk membuat program aplikasi pada komputer (seperti Visual basic). Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Delphi sebenarnya merupakan turunan dari bahasa pemrograman pascal, yang dahulu pada Delphi dikenal sebagai objek pascal. Bagi Anda yang telah mengenal bahasa pemrograman pascal, maka mungkin Anda tidak akan terlalu kesulitan dalam mempelajari Delphi.

Delphi relatif lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, disamping itu banyak referensi terutama dalam bentuk buku yang membahas tentang bahasa pemrograman ini. Delphi telah terbukti mampu menghasilkan software-software yang berkualitas, baik yang berskala besar maupun kecil, teknologi yang digunakan pada Delphi pun cukup uptodate. Sampai saat ini, Borland sebagai perusahaan pembuat Delphi, terus menyempurnakan Delphi mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal ini menjadikan Delphi sebagai salah satu pilihan utama yang cukup banyak digunakan oleh para programmer di Indonesia khususnya, sebagai tools dalam proyek pengembangan software. 

Labels:



This page is powered by Blogger. Isn't yours?